28 Juli 2010 (23:14)

MENGHARGAI, kata – kata itulah yang ingin aku jadikan tema dalam coretanku di malam ini. Bahagia rasanya kalau kehidupan ini dipenuhi dengan orang – orang yang saling menghargai satu sama lain. Termasuk di dalamnya kata – kata sepadan lainnya, misal : menghormati, tenggang rasa, dan istilah – istilah yang pada intinya tidak jauh dari pemaknaan itu,hhe.

Malam ini ternyata sangat membuat aku intropeksi akan rekaman kehidupan yang telah aku jalani hampir selama 22 tahun ini. Beragam tentunya, tapi kalau dipikir – pikir lagi kehidupan itu sebenarnya sederhana. Kalau gak sedih ya bahagia, kalau gak pahala ya dosa, atau kalau gak marah ya tertawa. Tapi ternyata memang dalam menjalaninya tidak sesederhana kesimpulannya. Pernah pada suatu saat merasa sangat bahagia saat melihat nuansa kehidupan yang penuh dengan kedamaian karena masyarakatnya saling menghargai satu sama lain. Perasaan bangga tentunya saat melihat peristiwa itu. Ada yang melakukan dosa diingatkan dengan senyuman, atau ada yang butuh bantuan tanpa banyak omong langsung dibantu. Wah indah banget kayaknya JIKA semua manusia memahami konsepsi kedamian dalam kehidupan J

Kenyataannya bahwa hidup diciptakan karena memang hidup itu berwarna. Ada hitam – putih, ada sakit – sehat, ada mati – hidup, dan banyak tanda – tanda yang diberikan olehNYA bahwa hidup ini tidak pernah statis dalam setiap episodenya. Sejauh ini memang masih banyak pertanyaan – pertanyaanku yang belum terjawab. Tapi aku yakin sepenuhnya bahwa Allah telah menggariskan untukku suatu skenario yang tentunya terbaik buatku. Tinggal bagaimana aku memerankannya.

Sebenarnya tulisan ini aku buat karena beberapa jam yang lalu aku diingatkan oleh sebuah keluarga yang menurutku subhanallah. Mungkin dengan jalan ini Allah menjawab keluh kesahku, terima kasih ya Allah. Aku hanya berharap Engkau mengizinkan aku menjadi hambaMU yang layak mendapatkan surgamu kelak meski aku sadar tak pantas diri ini untuk mendapatkannya. Tapi bukankah Engkau Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengampun? Ya Allah tunjukanlah jalan yang benar itu benar dan berilah hambaMU ini kekuatan untuk menjalaninya, serta tunjukkanlah jalan yang salah itu salah dan berilah hambaMU ini kekuatan untuk menjauhinya. Aku ingin sekali membahagiakan orang – orang yang telah menyayangiku dengan tulus selama ini ya Rabb. Maaf, maaf, dan maaf ya Allah atas segala kekhilafan yang aku sengaja maupun yang tidak aku sengaja. Maaf ya Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari “Ketidakbisingan” Yogyakarta

UN Berbasis Minat dan Bakat, Kenapa Tidak?

Imajinasi Percakapan Ayah dan Anak