Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Dolanan not same with The Game

Gambar
Bermain dampar, neker (kelereng), layangan, delikan (petak umpet), rumah-rumahan, enthek (gak tau bahasa Indonesianya), maen adah rokok (bekas rokok), dan mainan-mainan tradisional lainnya adalah keseharianku waktu kecil dulu. Tak ada belajar, tak ada les/kursus, hanya maen,maen,dan maen,hhe.Aku bersyukur melewati masa kecil yang alhamdulillah membuatku bahagia dengan permainan-permainan tradisional itu. Kenyataan bahwa aku sekarang sudah tidak kecil lagi sedikit membuat aku kaget,hhe. Aku sudah remaja, ehhhh nampaknya lebih dari dewasa. Tahapan hidup untuk kesekian kalinya berada di depan untuk diisi dengan berbagai catatan. Sewaktu belum sekolah ingin sekali bisa cepet sekolah, pas udah SD ingin sekali cepet SMP, gak beda jauh pas saat SMP ingin sekali cepet SMA. Pun saat SMA pengen cepet kuliah, dan pas kuliah udah pasti pengen cepet kerja. Ahhh ternyata hidup itu mudah ditebak ya kalau gitu,hhe. Dan kenyataan lagi pas udah kerja ingin apa selanjutnya? Kayaknya semua

Berdamai dengan Keadaan

Gambar
Kepekaan sosial itu ada dalam diri setiap manusia. Tak ubahnya bakat seseorang kepekaan itu bisa ada jika ia terus dipelihara ada lingkungan yang mendukungnya, dan tentu ada contoh yang bisa membuatnya yakin bahwa ia penting untuk dipertahankan dan digunakan untuk mendukung kesuksesan hidup manusia dalam arti seutuhnya. Kenyataan ini yang membuatku semakin sadar bahwa keadaan dan tauladan yang membuat kepekaan sosial masyarakat yang terkenal dengan rasa gotong royongnya ini hari demi hari terus luntur. Bukan bermaksud untuk menyalahkan keadaan tapi harusnya kita lebih bijak dan mencari solusi terbaik atas keadaan ini. Tapi sekali lagi, itupun kembali pada individu yang menganggap kepekaan sosial atau semangat berbagi itu penting untuk dipelihara. Ahhhh.. terlihat complicated tapi semoga kita yang masih dikasih pemahaman bahwa kepekaan sosial itu penting bisa terus mempertahankan dan menularkan semangat ini sampai kita sudah tak ada lagi di dunia ini. Ada pemahaman yang me