Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

"Do Something," beliau bilang.

Selasa, 19 Juni 2012. Tidak terlalu ada yang istimewa di pagi itu, hanya saja menjelang siang ada kabar menarik dari kantor bahwa pendiri tempat aku bekerja sekarang berada di Tarakan. Surprise sih enggak, hanya saja aku merasa penasaran sehebat apa sih orang yang selama ini hanya aku dengar lewat cerita orang. Tak butuh lama untuk menemui beliau, karena memang Tarakan ralatif kecil untuk dikatakan sebagai sebuah kota.hhe Rumah makan Kenari, lokasi ini yang menjadi perjumpaan awal dengan beliau. Bersama dengan senior angkatan waktu di Kampus yang juga menjadi partner tim selama di Tarakan aku menemui beliau. Ceria, ramah, dan komunikatif. Kesan itu yang aku dapatkan dari beliau. Berbincang dengan beliau selama kurang lebih 30 menit seakan cukup menggambarkan betapa sibuknya wakil rakyat yang satu ini. Hampir disetiap 10 menit, selalu saja ada telpon, bbm, atau sms dari rekan sejawat yang memang juga concern pada dunia politik. Kalimat demi kalimat coba aku pahami sebagai su

Catatan Seorang Peneliti (Sengketa Tanah)

Gambar
Eksekusi tanah oleh aparat :( 9 Juni 2012, 13:11 WITA Sengketa tanah adalah persoalan yang seringkali muncul di pulau ini. Bukan lagi menjadi persoalan sebatas hukum di meja hijau, tapi lebih dari itu. Tanah bisa menjadi sebab utama perang sesama saudara. Kejadian yang hanya bisa diselesaikan dengan pertumpahan darah. Eitss bukan bermaksud lebay ya, tapi beginilah kenyataannya berdasarkan informasi yang aku terima dari warga. Tahun 2010 menjadi bukti yang tidak bisa dielakkan meski mungkin tak banyak yang tau ada Sampit jilid kedua di Tarakan, hampir sebulan suasana mencekam karena perang saudara. Sahabat, benar adanya jika Indonesia menyimpan begitu banyak potensi alam, tapi seringkali potensi alam itu yang menjadi sumber keserakahan para penduduk negeri ini. Terlalu jauh jika harus menyalahkan Belanda karena hanya memusatkan perhatian pada kepemilikan tanah di Pulau Jawa. Di Kalimantan, berdasarkan diskusi denga

Catatan Seorang Peneliti

03 Juni 2012, 22:09 WITA Senin, 21 Mei 2012 adalah hari pertamaku mendaratkan kaki di Bumi Borneo. Pulau terluas dari seluruh pulau yang ada di Indonesia. Pulau yang katanya menjadi paru-paru dunia. Hebat ya,hhe. Perasaan antusias dan semangat untuk memberi manfaat entah dalam kadar rendah atau tinggi jadi bekal utama untuk datang ke sini. Yah apapun yang terjadi ke depan aku paham betul konsekuensinya. Tapi aku selalu yakin bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan di dunia ini. Termasuk keputusan besarku mengundurkan diri dari zona nyaman yang mungkin bagi beberapa orang terdekatku cukup disesalkan. Keyakinan bahwa kerja adalah kombinasi menjemput rizky dan kepuasan hati adalah hal utama yang menjadi alasan kenapa aku memutuskan untuk mencari tantangan baru dalam dunia kerjaku. Pulau Tarakan menjadi tempat berkarya pertamaku. Entah karya apa yang bisa aku berikan tapi sekecil apapun, aku akan berusaha memberikan apa yang aku mampu. Setidaknya melalui sebuah tulisan,hhe.