Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Tentang Identitas

Gambar
“Rief suaramu kok medok sekali ya, Rief kamu kok katrok sekali ya, Rief kamu kok ndeso sekali ya.” Kata-kata tersebut sering terdengar di telinga saya,hhe. Tepatnya saat saya mulai memasuki dunia per-SMA-an. Perubahan dari SMP di desa dengan SMA di kota membuat nada suara saya asing bagi teman-teman baru saya :D. Dan kenyataan itu masih harus saya terima sampai saat sekarang. Entah kenapa, karakter suara saya tidak bisa dilepaskan dari keseharian tempat saya dilahrikan. Sebenarnya saya tidak sedang bermaksud menulis tentang ciri-ciri saya, hanya saja petikan sapaan-sapaan itu sepertinya menggambarkan tentang apa yang sedang ada dalam benak pikiran saya. Tentang identitas saya, anda, dan kita sebagai warga negara Indonesia. Sebenarnya saya sedang muak melihat fenomena yang ada di negara ini. Fenomena penonton alay, fenomena boy band atau girl band, fenomena pemerkosaan, fenomena kegadget-gadgetan, atau fenomena sinetron yang tak masuk akal. Entah sudah berapa banyak tulisan seseo

Nama Beliau Sarmiyati

Gambar
Sarmiyati. Begitulah nama beliau, hanya satu kata yang sebenarnya saya sendiri juga tidak tahu apa makna nama beliau. Saya hanya hanya tahu, nama itu diberikan oleh almarhum kakek dan nenek saya. Tidak ada yang tahu pastinya, kapan beliau lahir. Dipan dimana kakek dan nenek menuliskan tanggal kelahiran beliau sudah habis dimakan rayap. Hanya saja beliau bilang “Kalau tidak salah Ibu lahir tanggal 18 Maret 1956.” Beliau adalah ibunda saya, cerminan perempuan Jawa tulen yang lahir di era ‘50an. Lahir di saat maraknya organisasi berlambang clurit berkeliaran mencari massa di daerah, tak terkecuali kampung halaman beliau. Lulusan Sekolah Rakyat, itulah satu-satunya pendidikan yang pernah beliau rasakan. Seperti pada umumnya perempuan Jawa, Ibunda saya nampak sedikit ortodoks dengan wawasan beliau yang memang terbatas. Terlihat agak galak, saat anak-anaknya nakal dan susah diatur,hhe. Namun beliau sangat penyayang, meski terhitung amat jarang mengucapkan kata sayang. Beliau adal

Menikahlah karena Allah

Gambar
Sejujurnya saya juga belum tahu-menahu tentang makna kata ini, “menikah.” Tapi perjalanan hidup membuat saya mau tidak mau harus memaknai dan memahami kata ini lebih dalam lagi,hhe. Bukan dalam rangka berpujangga atau kata-kata sepadan lainnya, tulisan ini hanya ungkapan dan jawaban atas keraguan dari berbagai pertanyaan yang seringkali memengaruhi sistem kerja otak saya. Setiap orang pasti pernah memiliki rasa yang biasa dikenal dengan cinta. Termasuk cinta dengan lawan jenis, kalau yang tidak pernah justru saya malah yang khawatir :p. Bisa jadi itu indikasi perilaku menyimpang.hhe. Jutaan karya tercipta di dunia ini hanya oleh satu kata “cinta.” Entahhh, saya juga tidak paham kenapa, tapi kata ini seperti memiliki karisma yang begitu tinggi. Yang jika seseorang telah merasa miliki rasa ini, daya ikatnya begitu kuat. Berawal dari pertanyaan yang seringkali membuat saya bingung sendiri, apakah landasan sepasang mahluk hidup yang bernama laki-laki dan perempuan menikah? Karena