Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

Sepenggal Jejak dari Seorang Sahabat

(Menjelang setahun meninggalnya almarhum Soleh) Karena aku rindu akan senyuman tulus darimu (14 Agustus 2010/16:28) Tak mudah melawan diri sendiri itu. Sederhana tapi sebenarnya musuh terbesar dalam diri itu tak lain dan tak bukan adalah saat keinginan negatif mendominasi pada diri kita. Meski berat sebagai mahluk Tuhan sudah menjadi kewajiban bagiku untuk terus berusaha semampuku agar aku bisa terus memperbaiki diri. Aku lupa pastinya, tapi kurang lebih setahun yang lalu aku kehilangan seorang sahabat yang bagiku subhanallah pribadi yang ada pada dirinya. Guru sekaligus sahabat dan juga saudaraku. Meski bukan satu kostan dengan beliau, almarhum begitu sering tidur di kostanku sehingga aku sangat paham seperti apa keseharian beliau. Satu hal yang pasti ditangkap oleh setiap orang yang bertemu beliau adalah keramahan yang membuat hati menjadi dingin saat bertemu beliau. Entah apa yang menjadi sebab – musabab hal itu tapi memang beliau adalah salah satu manusia istiqomah yang pernah

Sepenggal Jejak dari Seorang Sahabat (Menjelang setahun meninggalnya almarhum Soleh)

Gedung Tertinggi yang Berpotensi Menginjak Pribumi

Jatinangorku sayang, Jatinangorku malang Perkembangan Kecamatan Jatinangor dalam beberapa tahun terakhir memang menunjukkan perubahan yang sangat signifikan. Di deklarasikannya wilayah Jatinangor sebagai kawasan pendidikan membawa pengaruh tersendiri bagi perkembangan kawasan ini. Pembangunan infrastruktur dinilai juga mengalami perubahan yang sangat signifikan. Hal ini bisa dilihat dari semakin layaknya jalan – jalan utama di Kecamatan Jatinangor dan pembangunan pusat – pusat perbelanjaan seperti mall. Meski cenderung berorientasi untuk memenuhi kebutuhan kaum pendatang, namun adanya pembangunan – pembangunan berbagai sarana tersebut tetap membawa pengaruh tersendiri bagi kehidupan masyarakat asli Jatinangor. Pembangunan apartemen Jatinangor adalah salah satu pembangunan yang paling banyak menyita perhatian masyarakat setempat juga mahasiswa yang sedang berdomisili di Jatinangor. Kondisi tata ruang kota Jatinangor yang terkesan semrawut menambah kesan negatif bagi pembangunan apar

TALK LESS DO MORE !!!

(5 Agustus 2010, 0 : 13) Bukan karena malas tidur atau pengen begadang yang membuat aku tidak bisa tidur dalam beberapa hari ini. Selain memang lagi diuji masalah kesahatan, ada beberapa hal yang membuat kepala ini kurang bisa istirahat dengan tenang. Tapi memang salah sebenarnya. Semoga dengan menuangkan dalam tulisan ini bisa membebaskan otak ini agar sinergis dengan apa yang semestinya aku harus lakukan. Pertama mungkin memang karena masalah kesehatan, nampaknya Allah masih begitu sayang denganku, meski aku terlalu mengkhianati – Nya. Semoga peristiwa ini bisa benar – benar membuat aku mengerti akan kasih sayang yang sejati itu seperti apa. Karena sungguh hanya kasih sayang Allah – lah yang sejati di dunia ini selain juga kasih sayang orang tua tentunya. Berilah kekuatan hamba ya Rabb untuk senantiasa memperbaiki diri. Amin Kedua masalah utang yang memang masih membuat otak ini harus berpikir sekreatif mungkin, yang pasti Allah tidak akan membebani suatu kaum di luar batas

Hei kau BAJINGAN !!!

Pernahkah kau berpikir bahwa kebahagiaan sejati itu saat kita mampu berbagi? Atau berpikir tentang nikmatnya segelas air putih yang diminum di kedamaian pagi? Ahhh kelihatannya kamu sudah lupa ma kondisi itu. Atau mungkin pura – pura lupa dengan segala kedamaian dan kebahagiaan sejati itu? Tapi nampaknya telingamu sudah tuli, matamu sudah tak mampu lagi menerima cahaya Illahi, dan hatimu sudah beku oleh buaian nafsu dan ambisi pribadimu. Hei kau bajingan sungguh dunia ini butuh ketulusan hati untuk berbagi dan mungkin hal itu yang menjadi salah satu alasan kenapa Tuhan menciptakan mahluk berpasang - pasangan. Adanya kekayaan itu karena kemiskinan, adanya kebaikan itu karena keburukan, dan adanya pahlawan karena ada bajingan - bajingan seperti kalian yang berani memakan harta rakyat yang sebenarnya jauh lebih membutuhkan. Coba renungkanlah hei kau yang berdiri tegap di atas pundi - pundi kekuasaan, bayangkan jika anak – anakmu, keluargamu, dan orang – orang yang kamu sayangi d