Imajinasi Percakapan Ayah dan Anak

"Ayah, kasus Novel Baswedan bagaimana kelanjutannya?"

"Ada begitu banyak faktor Nduk kenapa kasus Novel Baswedan tidak kunjung selesai. Faktor yang paling dominan kalau menurut Ayah ya karena tidak ada yang mau bersungguh-sungguh menyelesaikan persoalan ini."

"Maksud Ayah pripun? Penegak hukum tidak serius ngoten? Atau komitmen pemimpin negara ini yang kurang."

"Kalau dikatakan tidak serius, ya tidak juga. Dikatakan serius, ya tidak juga. Kalau boleh diukur dari nilai 1-10, kalau menurut Ayah ada di angka 5,5."

"Jadi pripun solusinya Yah?"

"Solusi jangka pendeknya, semua media harus kembali heboh memberitakan kasus ini. Karena di negara ini, sesuatu yang heboh yang menjadi prioritas untuk diselesaikan. Kedua Presiden Jokowi dan Pak Prabowo harus fusion layaknya Son Goku dan Bezita, menyatukan kekuatan dan massa untuk mempertegas kembali tentang komitmen dan keseriusan dalam memberantas korupsi."

"Kenapa harus Presiden Jokowi dan Pak Prabowo, Yah?"

"Karena kedua tokoh ini yang paling berpengaruh di negara kita saat ini Nduk. Bayangkan saja jika kedua tokoh ini bersatu untuk memberantas korupsi, pasti keren jadinya. Yang satu datang ke Mabes Polri dengan Motor Gede berikut Paspampresnya, turun langsung bilang ke Kapolri, Pak Kapolri, saya tidak mau tahu, dalam waktu seminggu, segera selesaikan kasus Novel Baswedan."

"Terus Pak Prabowo di mana, Ayah?"

"Pak Prabowo datang dengan pasukan berkudanya. Lengkap dengan atribut dan spanduk besar bertuliskan, Kami Oposisi Mendukung Presiden Jokowi Berantas Korupsi - Semua Demi Indonesia."

"Wah keren ya Yah kalau kayak gitu. Kakak yakin masa depan bangsa ini cerah kalau pemimpinnya seperti itu. Aku juga pengen ikut membantu kedua pemimpin ini, Yah?"

"Piye carane Nduk?"

"Caranya simple Yah, Kakak akan membangunkan Ayah dari imajinasi yang terlalu jauh. Kemudian menggandeng tangan Ayah, dan kemudian ayo kita berjuang melawan korupsi mulai dari keluarga kita sendiri. Paling tidak, tolong jangan kasih makan Kakak, Adik dan Bunda dengan uang haram nggih. Yah"

"Ayah sayang Kakak, tenang Kak, Ayah akan tetap berpegang teguh dengan jalan ninja Ayah."

Sekian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari “Ketidakbisingan” Yogyakarta

UN Berbasis Minat dan Bakat, Kenapa Tidak?