Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

Kemanakah Indonesianisme itu?

Gambar
Masih ingatkah Anda dengan kalimat ini : “ Indonesia itu Negara yang terkenal dengan keramahtamahannya.” Atau “ Indonesia itu Negara yang menjunjung tinggi nilai sopan santun.” Dan   mungkin Anda juga masih ingat kalimat ini : “ Indonesia adalah bangsa timur yang sangat kuat memegang nilai-nilai moral.” Terus terang saya sangat bangga dengan identitas itu. Lebih dari bangga sampai saya menginternalisasikan identitas itu sebagai sesuatu yang identik dengan paham. Mungkin lebih tepatnya semua identitas itu bernaung pada suatu paham ke-Indonesianisme. Entah ada atau tidak tapi saya suka menyebut hal itu sebagai sesuatu yang tidak jauh berbeda dengan suatu paham atau isme-isme lain dalam arti yang lebih dikenal masyarakat. Saya tidak tahu pastinya, tapi kenyataannya bahwa waktu telah mampu merubah semuanya. Saya tidak mau berpusing-pusing memikirkan tokoh di balik waktu yang telah mampu merubah semua identitas yang selama ini melekat pada negara yang kaya raya ini. Silahka

Menjelang 100 hari Meninggalnya Bapak

Seringkali beliau bilang “Le, sebelum kamu bisa bertanggungjawab atas dirimu sendiri jangan pernah memberikan tanggungjawab pada orang lain,” dan pesan terakhir beliau “Le, Jangan sedih jika tidak bisa memberangkatkan haji Bapak atau Ibu, yang terpenting kamu bisa menjadi anak yang soleh. Karena doa anak yang soleh itu sebenarnya yang dibutuhkan oleh Bapak dan Ibu.” Heemmm sungguh aku merindukan kalimat-kalimat itu. Miss U Dad… Sesekali masih sering berharap pas pulang ada disambut oleh Bapak. Dijemput, dikasih wejangan, dimotivasi, ahhh sungguh aku sangat merindukan almarhum Bapak. Kenyataan memang menyadarkan aku bahwa beliau telah tiada. Telah jauh meninggalkan kami yang masih berada di dunia. Tapi rasa kangen, rasa rindu, rasa sayang, rasa hormat, dan rasa kasih itu sampai kapanpun akan terus ada. Dan itu yang membuat aku terkadang merasa bahwa Bapak masih berada di sampingku meski dengan dimensi dunia yang berbeda. Tentu naif jika aku bilang aku tak merasa kehilangan,