ORANG PINTAR TAPI BODOH !!!

22 Oktober 2010

Terkadang sulit memahami apa yang menjadi kemauan manusia Indonesia yang katanya terkenal dengan keramahtamahannya. Gak tau sekarang masih pantas atau gak identitas itu melekat di “ktp” orang Indonesia. Tapi saya bukan mau menulis tentang makin hilangnya identitas itu melainkan saya ingin menulis tentang semakin maraknya orang pintar tapi bodoh di Indonesia.hhe..

Emmm sebenarnya tulisan ini terilhami dari makin gak jelasnya character building yang dibikin secara tidak langsung oleh para penguasa negeri ini. Ditambah juga oleh sikap masyarakat yang justru memperparah kondisi karena terlalu bergantung sama penguasa. Jelas dalam hal ini kecenderungannya akan kontroversial tapi semoga bisa menjadi bahan perenungan bagi siapapun yang berkenan untuk membaca tulisan ini.

Jati diri adalah hal terpenting yang harus dimiliki oleh suatu bangsa jika bangsa itu ingin eksistensinya tetap terjaga. Tidak mati karena waktu dan tidak goyah karena intervensi darimanapun. Namun hal itu masih belum bisa kita temui untuk beberapa waktu ke depan. Kita mulai menganalisis dari para pemimpin negeri ini. Dari Bapak Presiden SBY, emmm jujur secara pribadi saya kagum sama beliau tapi bukan dalam kapasitas mengurusi negara sebesar Indonesia tapi lebih pada sikap bijak beliau dalam menghadapi segala permasalahan. Namun terkadang susah membedakan antara terlalu bijak dengan terlalu lambat, mungkin beliau lebih cocok menjadi penasehat negara daripada menjadi presiden. Hal ini diperkuat dengan para cecunguk – cecunguk yang mengikuti beliau yang menurut pengamatan saya tidak punya karakter sama sekali dan bisa saya kategorikan sebagai the new ABS. Terlalu datar dan tidak ada gebrakan yang bisa membuat masyarakat benar – benar bangga melihat prestasi yang diraih para pemimpinnya. Ada yang keberatan? Silahkan dengan senang hati. Karena bagaimanapun juga bagi keyakinan saya sosok pemimpin itu mencitrakan karakter organisasi yang dipimpinnya. Tapi terlepas dari semua itu saya mengakui bahwa Bapak SBY mampu memberikan citra positif akan kesantunan yang beliau tampilkan selama ini meski sayang bukan hanya hal itu yang dibutuhkan untuk memimpin negeri ini.

Untuk Bapak :

Semoga Bapak SBY berkenan untuk kembali fokus menampilkan jati diri bangsa ini. Kalau perlu pecat saja orang – orang tidak penting seperti staf ahli presiden yang tidak ada gunanya sama sekali bagi kepentingan umat. Kalau saya salah menyimpulkan mhon diingatkan.

Tidak usah terlalu muluk akan seperti apa jati diri bangsa yang dimaksud, cukup Bapak konsentrasi akan semua hal yang telah dituangkan dalam Pembukaan dan UUD 1945. Kalau tidak bisa semua, silahkan konsentrasi pada satu aspek dan biar aspek yang lain menjadi urusan para pembantu Bapak. Saya menyadari jika Bapak presiden terlalu banyak fokus malah blunder bagi Bapak sendiri. Masih ada waktu beberapa tahun lagi. Ayo Pak luruskan niat, sempurnakan ikhtiar, dan balut semuanya dengan tawakal.

Tanggungjawab besar telah diberikan masyarakat untuk Bapak. Saya masih yakin Bapak bisa melakukan semua itu. Kalaupun tidak ada yang membaca semoga bisa menjadi doa. SEMANGAT

(cara yang aneh untuk memberikan semangat bagi pemimpin bangsa ini,hhe)

Bangsa ini adalah bangsa yang besar, penuh potensi baik sdm maupun sdanya. Cuman emang sayang belum terdayagunakan secara optimal. Tidak usah banyak mengeluh, terus belajar dan jangan pernah mengalah dengan keadaan.

Khusus untuk para staf ahli yang telah membuat saya muak dalam beberapa bulan ini, kayaknya bapak – bapak sekalian perlu membaca ulang pelajaran PMP atau belajar lagi tentang pelajaran – pelajaran waktu SD, SMP. SMA dan kuliah tidak usah !!! cukup dua itu saja.

Saya heran dengan gelar yang melekat pada orang – orang itu. Bisanya cuman membual, mencoba menjadi penyambung lidah rakyat eh malah taunya menjadi penikam rakyat. Aahhhhhhrrrrgggghhhh saya sudah muak dengan kalian. Ayo Pak Beye be yourself cecunguk – cecunguk itu tidak jauh berbeda dengan para penjilat yang bisanya hanya menyenangkan Bapak tanpa ada manfaatnya untuk umat.

Sebenarnya masih ingin melampiaskan kekesalan atas semua hal yang terjadi atas negeri ini. Tapi semoga bagaimanapun kondisinya saya berharap Indonesia ke depan bisa lebih baik lagi. Kalau sekarang belum bisa terwujud semoga pada saatnya nanti kita bisa mewujudkan hal tersebut. semoga.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari “Ketidakbisingan” Yogyakarta

UN Berbasis Minat dan Bakat, Kenapa Tidak?

Imajinasi Percakapan Ayah dan Anak