Mimpi yang akan selalu aku hidupi

21 September 2010

Mimpi dan keyakinan. Dua kata inilah inilah yang beberapa akhir ini cukup sering membayangi pikiranku. Bukan karena aku takut untuk bermimpi tapi lebih pada mulai merasakan kenyataan akan episode kehidupan yang akan segera aku lalui.

Iya, episode kehidupan yang mungkin jauh lebih nyata dari kehidupan aku sebelumnya. Keyakinan bahwa Allah telah mempersiapkan skenario terbaik akan selalu ada dan aku tinggal berusaha dengan baik memerankannya. Sebaik apapun diri ini memerankannya tetap Allah yang lebih tau mana peran yang terbaik untukku.

Tidak mudah dan tidak sulit sebenarnya untuk meyakinkan diri ini akan cita – cita besar yang ada dalam diri ini. Sebuah cita – cita yang mungkin bagi beberapa orang terlihat sangat abstrak tapi aku sangat menyukai cita – citaku. Aku bercita – cita bisa terus bermanfaat untuk umat sampai akhir hayatku kelak. Karena agama yang aku yakini menjelaskan bahwa manusia yang paling beruntung di muka bumi ini adalah dia yang memiliki banyak manfaat untuk orang – orang yang ada di sekilingnya. Entah Allah akan menunjukkan lewat apa karena jujur sampai saat ini aku juga masih belum begitu terbayang kelak akan mengabdi ke umat lewat karir apa, yang bisa aku lakukan saat ini adalah segera menyelesaikan kewajibanku sebagai seorang pencari ilmu dan terus berdoa agar Allah berkenan memberikan pilihan pasangan dan pekerjaan yang bisa membuat diri ini makin dekat ma Allah.

Aku rasa hal ini bukan polemik tapi lebih mengarah pada naluri pengabdian seorang anak pada orang tua. Meski mimpi besarku adalah bisa mengabdi di tataran nasional tapi tidak ada salahnya jika aku memulai dari pengabdianku pada orang tua yang subhanallah sekali bagiku. Yup,, setelah beberapa hari ini aku sering memohon agar rizkyku kelak tidak menjauhkanku pada kedua orang tuaku karena sungguh aku ingin benar – benar membalas kebaikan kedua orang tuaku meski aku tau hal itu tidak akan pernah terbalas. Tapi setidaknya diusia senjanya aku ingin selalu ada saat mereka membutuhkan aku. Tetap Allah yang jauh lebih tau mana yang baik untukku, yang bisa aku lakukan hanyalah terus belajar, ikhtiar, dan berujung pada ketawakalan akan ketetapan yang diberikan Allah.

Mimpi besarku tetap jika Allah mengizinkan aku suatu saat nanti, aku ingin memimpin kota kelahiranku. Bukan karena kekuasaan dan fasilitasnya yang aku inginkan, tapi karena aku bermimpi bisa menjadikan Banyuwangi kota yang penuh dengan kesahajaan, kedamaian, kesederahanaan meski penuh dengan kesejahteraan. Aku ingin,,,

Dan jika Allah kembali berkenan aku ingin mengabdikan diriku pada dunia pendidikan sebagai orang yang memiliki kekuatan untuk membuat kebijakan. Karena sungguh hati ini tak pernah ragu bahwa salah satu cara untuk membangkitkan negeri ini dari keterpurukan adalah dengan pendidikan. Aku tidak menafikkan bahwa aku ingin dunia, ingin kaya, ingin dipandang orang, atau sekedar ingin dikenal banyak orang. Aku tidak menafikkan aku ingin hal itu. Tapi sungguh ya Allah aku jauh lebih ingin semua itu murni aku dapatkan sebagai bonus yang Engkau berikan saat aku mampu bermanfaat untuk banyak orang, untuk umat. Ya Allah Engkaulah yang maha tau apa yang terbaik bagi setiap hamba Mu.

Tetap sadar bahwa mimpi – mimpiku tidak mudah untuk dicapai, tapi aku yakin dengan kombinasi kerja cerdas dan kerja ikhlas semata – mata untuk mendapat ridho dari Allah, aku yakin suatu saat aku mampu mewujudkannya. Dan aku mohon ya Rabb, sebelum Engkau panggil kedua orang tuaku, izinkan aku untuk bisa memberangkatkan haji kedua orang tuaku. Aku mohon kabulkanlah doa – doaku ya Rabb....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari “Ketidakbisingan” Yogyakarta

UN Berbasis Minat dan Bakat, Kenapa Tidak?

Imajinasi Percakapan Ayah dan Anak