"Do Something," beliau bilang.
Selasa, 19 Juni 2012. Tidak terlalu ada yang
istimewa di pagi itu, hanya saja menjelang siang ada kabar menarik dari kantor
bahwa pendiri tempat aku bekerja sekarang berada di Tarakan. Surprise sih enggak, hanya saja aku
merasa penasaran sehebat apa sih orang yang selama ini hanya aku dengar lewat
cerita orang. Tak butuh lama untuk menemui beliau, karena memang Tarakan
ralatif kecil untuk dikatakan sebagai sebuah kota.hhe
Rumah makan Kenari, lokasi ini yang menjadi
perjumpaan awal dengan beliau. Bersama dengan senior angkatan waktu di Kampus
yang juga menjadi partner tim selama di Tarakan aku menemui beliau. Ceria,
ramah, dan komunikatif. Kesan itu yang aku dapatkan dari beliau. Berbincang
dengan beliau selama kurang lebih 30 menit seakan cukup menggambarkan betapa
sibuknya wakil rakyat yang satu ini. Hampir disetiap 10 menit, selalu saja ada
telpon, bbm, atau sms dari rekan sejawat yang memang juga concern pada dunia politik.
Kalimat demi kalimat coba aku pahami sebagai
suatu ide yang mungkin bisa aku jadikan referensi atau setidaknya sumber
inspirasi buat mengupgrade pengetahuanku. Tapi terus terang aku belum menemukan
keistemewaan dari beliau. Hanya saja yang membuat aku tertarik adalah mimik
beliau yang selalu menyenangkan untuk diajak ngobrol. Iya, ngobrol apapun.
Setiap orang merasa begitu nyaman berdiskusi, berkeluh kesah, atau sekedar
basa-basi dengan beliau. Mengalir begitu saja, tanpa tema, tanpa berpikir
panjang tapi tetap bermakna. Dan inilah yang menjadi kelebihan beliau, menjadi
pendengar yang sangat baik. Sehingga tidak heran beliau banyak dikenal dan
dicintai rekan-rekannya. Hal yang membuat saya sadar dalam beberapa hal
mendengarkan lebih baik dari menyampaikan gagasan.
“Saya coba hubungi Pak Yusuf ya” beliau bilang.
Entah saya juga tidak tahu siapa itu Pak Yusuf,hhe. Hanya saja ini pasti
pejabat di Tarakan. Pas keluar dari rumah makan, sempat lumayan kaget. Untuk
seorang anggota DPR-RI yang biasanya serba wah dalam fasilitas, beliau hanya
dijemput makek motor bersama wartawan Radar Tarakan. Masih terlihat sangat
energic beliau, bahkan tak mau menunggu lama beliau berlari menyeberang jalan
sendiri,hhe. Sungguh pemandangan yang cukup jarang. Alhamdulillah masih ada
wakil rakyat seperti beliau. Meskipun aku juga tidak tahu betul beliau tapi
setidaknya penampilannya yang sederhana cukup memuaskan dahaga karena begitu
lama rindu sosok wakil rakyat yang sederhana.
Mantan Walikota Tarakan selama dua periode
berturut-turut. Itulah sekilas informasi yang aku dapatkan dari seseorang yang
bernama Yusuf ini. Masih sangat cekatan untuk usia yang mendekati angka 70
tahun. Setidaknya itu first impressionku
terhadap mantan pejabat politik di Tarakan ini. Tak perlu menunggu lama untuk
mengetahui kenapa beliau bisa terpilih 2 periode sebagai Walikota Tarakan.
Punya visi kedepan, cerdas, dan tidak basa-basi. Cara penyampaian ide atau
gagasannya cukup menarik untuk ukuran seorang birokrat. Visinya jelas dan
terarah. Dan satu lagi beliau sangat responsif dalam setiap permasalahan yang
menyangkut publik. Sehingga tidak heran selama 2 periode kepengurusannya
pembangunan dan permasalahan tetek bengek tentang publik di Tarakan bisa
dikatakan melaju pesat.
Selalu yakin bahwa tidak ada yang kebetulan di
dunia ini. Bahkan sehelai daun yang jatuh pun atas kehendak Allah SWT. Iya, aku
yakin dengan hal ini dan terus meyakini bahwa ada hikmah disetiap peristiwa
yang kita lalui. Bertemu dengan orang hebat cukup membakar semangatku bahwa
mimpi itu bisa dicapai. Mimpi akan Indonesia yang damai, Indonesia yang makmur,
dan Indonesia yang sejahtera baik dari sisi moral maupun material. Kuncinya
adalah do something. Indonesia tidak
akan berubah jika kita hanya berkonsep, hanya beradu gagasan, hanya berdebat.
Indonesia akan berubah saat kita mau melakukan sesuatu, sekecil apapun itu. Dan
niatkan sepenuhnya untuk membangun umat. Insya Allah, pada saatnya nanti
cita-cita itu akan tercapai. Terus semangat untuk mengabdi pada kemajuan umat
:D
Komentar
Posting Komentar