Hei kau BAJINGAN !!!

Pernahkah kau berpikir bahwa kebahagiaan sejati itu saat kita mampu berbagi? Atau berpikir tentang nikmatnya segelas air putih yang diminum di kedamaian pagi?

Ahhh kelihatannya kamu sudah lupa ma kondisi itu. Atau mungkin pura – pura lupa dengan segala kedamaian dan kebahagiaan sejati itu?

Tapi nampaknya telingamu sudah tuli, matamu sudah tak mampu lagi menerima cahaya Illahi, dan hatimu sudah beku oleh buaian nafsu dan ambisi pribadimu.

Hei kau bajingan sungguh dunia ini butuh ketulusan hati untuk berbagi dan mungkin hal itu yang menjadi salah satu alasan kenapa Tuhan menciptakan mahluk berpasang - pasangan.

Adanya kekayaan itu karena kemiskinan, adanya kebaikan itu karena keburukan, dan adanya pahlawan karena ada bajingan - bajingan seperti kalian yang berani memakan harta rakyat yang sebenarnya jauh lebih membutuhkan.

Coba renungkanlah hei kau yang berdiri tegap di atas pundi - pundi kekuasaan, bayangkan jika anak – anakmu, keluargamu, dan orang – orang yang kamu sayangi dirampas hak – haknya apa yang kau rasakan?

Dasar kau bajingan !!! Susah aku mengingatkanmu. Kalau memang kamu tetap bertahan dengan uang – uang rampokanmu, aku berharap Tuhan sudi kiranya menegurmu dengan tanda – tanda kekuasaan – NYA, meski aku tahu Tuhan begitu sayang pada kalian.



(kekecewaan yang entah bagaimana mengekspresikannya, tapi memang tak ada kasih sayang yang begitu tulus selain kasih sayang Tuhan pada mahluk – Nya, ya Rabb izinkan negeri ini untuk kembali pada kedamaian dan kebahagiaan sejati, amin)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari “Ketidakbisingan” Yogyakarta

UN Berbasis Minat dan Bakat, Kenapa Tidak?

Imajinasi Percakapan Ayah dan Anak