Jangan Pernah Berhenti !


Tak semua pertanyaan ada jawaban. Atau lebih tepatnya tak semua pertanyaan jawabannya sesuai dengan yang kita harapkan. Sebuah kenyataan bahwa semakin lama kita hidup, akan semakin banyak hal yang akan kita temukan. 

Ada hitam, ada putih, dan pasti ada abu-abu. Menjadi apa kita diantara salah satu dari ketiga pilihan itu, adalah mutlak hak preogratif kita. Ketiganya memiliki kesempatan yang sama untuk kita pilih, hanya seringkali menjadi hitam atau abu-abu lebih menyenangkan dibanding menjadi putih.

Hidup dan kehidupan memang senantiasa membawa kita pada suatu pencarian. Pencarian akan pertanyaan-pertanyaan hidup. Tak semua jawaban bisa kita mengerti, tapi yang harus kita yakini bahwa Allah tidak pernah mendesain suatu kejadian dengan tanpa alasan. Pertanyaan-pertanyaan hidup yang membuat kita mengambil keputusan kemana harus melangkah. Pertanyaan-pertanyaan hidup juga yang membuat kita berhenti untuk melangkah. Hidup tak selamanya sesuai dengan yang kita inginkan, tapi keyakinan hidup bahwa Allah selalu memberikan hikmah disetiap kejadian adalah sumber kekuatan besar bagi kita yang meyakini bahwa kelak akan ada cahaya disetiap kegelapan.

Hai dunia, kamu boleh dengan seenaknya memberikan kenyataan dan pertanyaan hidup kepada saya atau yang lainnya. Hai dunia, meski kamu tidak kekal, saya harus akui, menjadi bagian dari dirimu adalah kesempatan yang luar biasa untuk menjadi putih, hitam, atau abu-abu. Jika kelak kamu tak lagi ada, saya hanya ingin bilang, bahwa saya tidak akan menyerah begitu saja melihat kenyataan dari jawaban yang telah saya dapatkan. Meski seringkali saya tak tau harus berbuat apa, tapi Allah dan Rosul menyuruh saya untuk tak pernah berhenti berbuat baik. Tak pernah berhenti! Saya akan terus berusaha menjadi putih, meski saya tahu itu tak mudah. Tapi bukankah yang tak mudah itu yang membuat hidup ini terus menarik untuk dijalani? Saya sudah putuskan untuk tidak akan pernah berhenti berbuat baik. Berbuat baik menurut pandangan Allah tentunya.

(Pada suatu keadaan bahwa pertanyaan-pertanyaan hidup itu menyakitkan, sangat menyakitkan. Tentang Indonesia, tentang penghuninya, dan tentang nilai di dalamnya)

23:03 Wib.
Bandung, 14 Februari 2013




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari “Ketidakbisingan” Yogyakarta

UN Berbasis Minat dan Bakat, Kenapa Tidak?

Imajinasi Percakapan Ayah dan Anak