Kekalahan itu Menyenangkan

24 : 16 WITA

Udah lama ingin nulis sesuatu tentang kekalahan. Lebih tepatnya terinspirasi dari salah satu anime yang baru aku ikutin. Judulnya “Kuroko No Basuke” anime tentang tim basket setingkat SMA. Hampir sama dengan anime Jepang pada umumnya, inspiratif, ada tokoh uniknya, dan selalu pekerja keras tokohnya. 
Tapi aku tidak sedang ingin membahas anime tersebut, hanya saja ada satu kalimat yang aku sangat suka dari salah satu episode yang pernah aku lihat. “Bukankah kekalahan itu menyenangkan” kalimat ini yang membuat aku tersenyum kagum saat menontonnya. Tidak bermaksud berlebihan tapi aku benar-benar menghayati kalimat itu.

Kekalahan seringkali atau bahkan hampir pasti menjadi sesuatu yang sangat ditakuti oleh kita. Kenyataan yang terkadang sulit diterima dan bahkan tidak jarang banyak yang frustasi menghadapinya. Bukankah hidup ini adalah kompetisi? Dan sunatullah kompetisi adalah selalu ada yang menang dan kalah. Kalah dalam hidup, kalah dalam prestasi, kalah dalam percintaan, kalah dalam pekerjaan, atau bahkan kalah dalam permainan. Iya kekalahan adalah satu hal yang selalu pasti kita pernah alami. Mungkin tidak akan seberapa berefek jika kekalahan itu berasal dari hal yang tidak kita anggap penting. Tapi beda ceritanya saat kekalahan itu terjadi pada suatu hal yang kita anggap penting dalam hidup kita.

Ahh, ada banyak cara orang melampiaskan salah satu kekalahan yang dia anggap penting dalam hidupnya. Dan masing-masing kita akan berbeda cara menanggapinya. Tapi cara pandang baru bahwa kekalahan adalah suatu hal yang menyenangkan menjadi cara pandang yang unik bagiku untuk memaknainya. Menyenangkan karena dengan kekalahan kita menyadari betapa jauhnya kita dari kata sempurna, betapa Allah punya kuasa sekuat apapun atas ikhtiar kita, atau betapa kecilnya kita dibandingkan luas alam semesta yang tak mampu kita jangkau dengan logika kita.

Kekalahan menyadarkan kita akan banyak hal. Kekalahan membuat kita semakin bijak memaknai kehidupan yang pada akhirnya berujung pada ketawadhuan kita akan kemenangan yang akan kita raih ke depan. Kekalahan jauh dari kata sombong dan oleh karenanya, bagi siapapun yang memaknai kekalahan sebagai suatu hal yang menyenangkan, dia akan jauh lebih bijak memaknai suatu kemenangan. Kemenangan yang identik dengan kerendahan hati, kemenangan yang dekat dengan kesahajaan, kemenangan yang membuat lawan tersenyum ikhlas menerima kekalahan.

Menerimanya memang tidak mudah, tapi menganggap kekalahan sebagai suatu hal yang menyenangkan akan membuat kita lebih bijak dalam memaknai kemenangan. Bukankah Allah satu-satunya yang pantas untuk sombong? Jadi kalau kemenangan membuat kita makin jauh dengan Allah dan membuat kita sombong, bukankah kekalahan jauh lebih baik kita terima? Dan saat kita bisa berdamai dengan kekalahan, kita akan jauh lebih bijak dalam memaknai kemenangan. Kemenangan yang diraih dengan senyum tulus yang jauh dari kesan sombong dan angkuh. Episode hidup akan selalu menarik untuk kita isi dengan berbagai hikmah yang insya Allah membuat kita makin dekat dengan Sang Pemilik Hidup. Insya Allah.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari “Ketidakbisingan” Yogyakarta

UN Berbasis Minat dan Bakat, Kenapa Tidak?

Imajinasi Percakapan Ayah dan Anak