Berbangga sebagai Warga Negara Indonesia


Benarkah ketidakmampuan secara finansial merupakan penyebab utama ketertinggalan Negara ini? Pertanyaan retoris namun perlu penjelasan yang panjang lebar untuk benar-benar memahaminya. Karena sungguh tidak mudah menjawab atas permasalahan yang disebabkan Negara ini. Jika semua ditarik berdasarkan sisi ekonomi, nyatanya banyak penduduk negeri ini tersenyum tulus dengan kemiskinan yang dialaminya. Sesekali mungkin mengeluh, tapi bukankah hal itu wajar? Karena manusia memang kecenderungannya berkeluh kesah. Tapi cobalah lebih obyektif melihat sisi kemiskinan dari arti sebuah ketulusan. Pernahkah kita melihat orang miskin melakukan perbuatan yang benar-benar berdampak signifikan terhadap perjalanan Negara ini? Benarkah bentuk-bentuk makar yang dilakukan oleh beberapa wilayah Negara ini murni atas nama kemiskinan? Aku pribadi tak sepakat jika kemiskinan adalah penyebab utama hal itu terjadi.

Aku paham betul bahwa masyarakat Negara ini sangat pemaaf pada kebiadaban pemimpinnya. Kasarannya, cukup dengan memberikan sebuah kemenangan atas kejuaraan yang dilakukan timnas sepakbola atau bulutangkis, rakyat sudah sangat bahagia. Jauh merasa lebih bahagia daripada menerima uang sogokan politik atau yang lazim dikenal sebagai serangan fajar itu. Bukan tanpa alasan aku menyimpulkan hal ini, jika anda masih belum percaya betapa nasionalisme itu masih begitu membara, cobalah anda berada di daerah yang sangat jauh dari pusat kekuasaan. Dan lihat apa yang terjadi saat timnas bulutangkis atau sepakbola bermain. Atas nama Negara semua menyempatkan diri untuk menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan tim kebanggaannya itu. Lantas apakah sebegitu sulitnya memperbaiki Negara ini?

Aku bisa memaklumi jika permasalahan itu mutlak karena kemiskinan, pendidikan, atau hal-hal yang berkaitan dengan sandang-pangan-papan. Tak mudah dan butuh waktu yang tidak sebentar untuk menyelesaikan permasalahan itu. Tapi bukankah sebenarnya ada hal lain yang sebenarnya sangat dirindukan masyarakat Negeri ini? Kerinduan akan kebanggaan atas identitas sebagai Warga Negara Indonesia. Bukan semata-mata urusan perlombaan yang berujung pada menang dan kalah. Tapi lebih dari itu, cobalah kembali lebih bijak mencermati fenomena yang ada di masyarakat kita. Aku yakin tanpa disuruh pun mereka berjuang memperbaiki nasib mereka. Ingin menjadi kaya, ingin menjadi pintar, ingin menjadi sehat. Hanya saja di tengah usahanya itu mereka menemukan banyak jalan buntu yang berujung pada keputusasaan akan nasib yang mereka terima. Saat dalam kondisi ini krisis kepercayan diri adalah pembunuh paling kejam nasib seseorang. Aku tidak hendak membahas masalah menang atau kalah, tapi aku bilang ada potensi besar yang bisa digunakan untuk membangkitkan Negara ini. Timnas sepakbola dan timnas bulutangkis hanyalah ilustrasi bahwa semangat untuk bersatu untuk bangkit itu bukan hanya milik segelintir orang. Hampir mayoritas penduduk negeri ini bersatu atas nama “kebanggaan” sebagai rakyat Indonesia, terlepas kalah atau menang.

Jadi alangkah naifnya jika kita mati-matian meningkatkan perekonomian tapi tak pernah dengan serius “membikin” BANGGA produk nasional. Jika mengentaskan masyarakat dari kemiskinan adalah hal yang selalu didengungkan, aku pikir tak ada salahnya kita mulai berpikir memberi “pancingan/umpan” berupa kebanggaan akan  identitas sebagai Warga Negara Indonesia. Melalui apa? Jika kita masyarakat, mari mulai kembali pada segala hal yang beridentitas Indonesia. Belajar dari sandang-pangan-papan. Atau jika kita adalah orang yang dikasih amanah untuk menduduki suatu jabatan, sempatkan setiap harinya untuk berkampanye bahwa orang Indonesia adalah orang yang unggul dalam segala hal. Motivasi rakyat sesering mungkin tanpa melupakan langkah strategis lain melalui inovasi kebijakan yang memang secara formal sudah mengarah pada perubahan yang lebih baik. Jika tulisanku ini mbulet, aku harap suatu saat ada orang yang mampu menerjemahkan isi tulisan ini. Bahwa sesekali kita perlu melakukan hal yang sederhana. Terlalu mengasihi rakyat bisa jadi boomerang pada saatnya nanti. Berbangga sebagai Bangsa Indonesia adalah cara alami untuk bangkit sebagai individu yang kemudian berlanjut sebagai kelompok dan pada akhirnya menjadi satu kesatuan kebangkitan suatu Negara. Semoga bermanfaat.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari “Ketidakbisingan” Yogyakarta

UN Berbasis Minat dan Bakat, Kenapa Tidak?

Imajinasi Percakapan Ayah dan Anak