Tim Jokowi Blunder (LAGI)

Entah sudah berapa kali, lingkaran dalam Pak Jokowi membuat kesalahan yang sangat meresahkan masyarakat. Benar-benar tepok jidat saya sama oknum yang ada di lingkaran Pak Jokowi. Tentu kita masih ingat dengan jelas bagaimana kepanikan oknum simpatisan Tim Ahok di masa injury time tetiba ada yang terang-terangan bagi-bagi sembako dan yup keesokan harinya masyarakat semakin mantap menetapkan pilihan ke siapa. 

Kasus video penolakan Gubernur oleh Paspampres untuk ikut turun di lapangan beberapa waktu yang lalu jelas mengindikasikan bahwa lingkaran dalam Presiden Jokowi juga mulai panik menyambut Pilpres 2019. Orang awam seperti saya bisa bilang demikian karena logika apapun yang digunakan sebagai alasan benar-benar tidak masuk akal. Beberapa menteri pembantu Presiden bilang itu aturan protokoler dan alasan kemanan, lha emang Pak Anies kalau ikut rombongan turun ke lapangan akan jadi bahaya? ada indikasi bawa bom gitu? atau tetiba menggunakan “rasengan” untuk menghancurkan seluruh penonton di lapangan? ah sepertinya saya terlalu banyak nonton Naruto. 

Satu-satunya yang bisa saya terima alasannya ya kalau Pak Anies turun ke lapangan ikut rombongan potensi untuk menambah elektabilitas Pak Anies atau mungkin partai pendukung Pak Anies akan meningkat. Hal ini jelas berpotensi bahaya untuk lingkaran dalam Pak Jokowi di pilpres 2019 mendatang. You know me so well-lah, pendukung sepakbola itu basis massa sangat potensial untuk pemilihan presiden atau kepala daerah.

“Ah jangan berlebihan analisisnya? itu kan peristiwa biasa-biasa aja.” Kalau ada yang bilang gitu justeru harusnya saat Pak Anies mau ikut turun, tidak usah berlebihan penolakannya. Dari sudut pandang manapaun Pak Anies emang berhak ikut merayakan kemenangan Persija. Pertama, Pak Anies Gubernurnya DKI Jakarta yang notabenenya basisnya Persija, kedua Pak Anies hadir dan menonton secara langsung final tersebut, ketiga Pak Jokowi fine-fine aja kok dengan kehadiran Pak Anies. 

Wes pokoke asem kecut gulo legi! Teruntuk para oknum Tim Jokowi yang ada di ring satu, dua, tiga atau berapapun, jangan lebay melihat peta politik di negara ini. OJO MARAKKE TAMBAH RUWET. Biasa-biasa saja, orang Pak Jokowi salaman dengan Pak Anies juga biasa saja. Emang senyum lepas Pak Jokowi saat mengucapkan selamat atas goal pertama Persija kepada Pak Anies terlihat dibuat-buat? Sudahlah jangan berlebihan, fokus saja kampanye sehat dengan menyajikan program-program yang dinilai telah berhasil selama periode ini. 


Saya yakin 100%, jika pola komunikasi para oknum tim yang selama ini menjadi parasit di lingkaran Pak Jokowi tetap dengan strategi seperti ini, rasa-rasanya sulit bagi beliau untuk menang di periode kedua. Terkecuali jika Pak Jokowi bisa mendapatkan calon wakil yang dinilai bisa menjadi representasi umat yang selama ini terindikasi sering didzolimi. Tapi ya apa mungkin air dan minyak bersatu? Entahlah, yang jelas di politik semuanya bisa terjadi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari “Ketidakbisingan” Yogyakarta

UN Berbasis Minat dan Bakat, Kenapa Tidak?

Imajinasi Percakapan Ayah dan Anak