7 Desember 2010 (23.33)

Memaknai apa yang seharusnya kita maknai dan melakukan apa yang seharusnya memang kita lakukan. Jangan terburu-buru karena segala sesuatu ada tempat dan waktunya. Cukup dengan ikhtiar menjalankan peran sebaik yang kita mampu tanpa memaksa apalagi sampai harus protes pada sutradara.

Emmm pelajaran ini rasanya patut untuk aku jadikan bahan perenungan dibalik kekacauan diri yang aku alami beberapa bulan terakhir. Berharap pada sesuatu yang belum semestinya aku harapkan dan bahkan lebih sering memaksakan keinginan yang justru menjauhkanku pada Sang Pemilik Kehidupan. Tapi biarlah aku lebih menyukai jalan ini J, meski beberapa orang meyakini apa yang aku lakukan tidak jelas. Setiap individu berhak menilai begitu juga dengan diriku berhak untuk berkeskpresi.

Tuhan punya rencana sendiri...

Terkesan sebagai bahasa penghibur kali ya,hhe. Tapi inilah kebahagiaan seorang hamba Allah. Menyandarkan segala keinginannya dengan keinginan Sang Pemilik Kehidupan. Bukan hal yang salah karena segala sesuatunya telah diiringi dengan ikhtiar. Inilah seni orang yang masih percaya akan keberadaan Tuhan.

Agama yang aku yakini bilang, kalau apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah dan yang baik menurut Allah sudah pasti baik untuk mahlukNya. Agaknya kelihatan cenderung memaksakan tapi cobalah cerna sahabat, bahwa kalau kita kembalikan pada hakekat kehidupan tentu Sang Pencipta Kehidupan jauh lebih tau apa yang terbaik untuk apa yang telah Dia ciptakan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Sang Kholik dalam alqur’an bahwa Allah tidak akan pernah mendzolimi hambaNya. Jadi kalau ada ketidakselarasan apa yang kita ikhtiarkan dengan hasil yang kita dapatkan yakinlah bahwa kalau kita selalu bersabar dan berprasangka baik pada Allah akan ada rencana hebat di balik semua peristiwa yang telah kita alami. Bukankan Tuhan tidak pernah berbohong? Jadi apa yang harus kita pertanyakan.

Nampaknya melakukan apa yang seharusnya kita lakukan dengan tetap berkeyakinan bahwa segala sesuatu akan ada masanya adalah pilihan terbaik yang bisa kita lakukan. Allah Maha Melihat, Allah Maha Mendengar, insya Allah segala sesuatu yang kita niatkan lurus karena Allah akan berujung indah J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari “Ketidakbisingan” Yogyakarta

UN Berbasis Minat dan Bakat, Kenapa Tidak?

Imajinasi Percakapan Ayah dan Anak