Sekedar Nulis, Semoga Bermanfaat

Pemilu, pesta demokrasi katanya.
Pesta yang terdiri dari pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Dari
awal pengistilahan "pesta demokrasi" memang sudah mengindikasikan bahwa kegiatan ini tak lebih
dari sekedar perayaan/hura-hura yang identik dengan menghambur-hamburkan uang. Ahh, masa
bodoh dengan istilah itu :D. Bukan bermaksud sok tahu hanya ingin berbagi
pengetahuan jika ada orang yang mengatasnamakan wakil rakyat apa yang harus
kita lakukan:
1. Pemilihan
Legislatif
a. Jika si calon ngomong panjang lebar tentang
kepentingan rakyat yang terdengar luar biasa menakjubkan tapi terasa
diawang-awang, sebaiknya tanyakan kepada dia apa tugas wakil rakyat secara
konstitusi. INGAT! Wakil rakyat tu tidak pernah bisa berbuat banyak pada
kenyataannya, karena selain terikat oleh fraksi yang notabenenya kepentingan
partai, mereka juga hanya bertugas masalah pengawasan, anggaran dan bikin
undang-undang. Jadi jangan heran kalau para wakil rakyat itu kecenderungannya
hanya bisa ngomong dan relatif sedikit aksi nyata yang bisa benar-benar
dirasakan rakyat.
b. Kalau ada orang yang kita tahu masa kecil atau
teman sekolah kita, atau artis yang kita ngikutin eksistensinya tiba-tiba
pasang poster bikin tagline wakil rakyat atau apalah itu, cukup ingat track
record apa yang pernah dia lakukan selama kita kenal atau kita tahu. INGAT,
karakter itu tidak begitu saja bisa berubah, karena karakter dasar akan tetap
ada pada diri seseorang. Jika kita punya teman sejak kecil tidak ada
kecenderungan punya kepekaan sosial dan tiba-tiba muncul poster mengatasnamakan
rakyat, sebaiknya tidak kita pertimbangkan lagi orang-orang seperti itu.
Rekrutmen partai di negara ini seringkali bukan berdasarkan prestasi tapi lebih
pada uang, kedekatan emosional atau hubungan traksaksional.
2. Pemilihan
Presiden
a. Jika ada calon yang sering banget nongol di tipi
yang notabenenya punya sendiri, ngomong panjang lebar tentang rakyat tapi
kenyataan selama ini nyakitin rakyat, sebaiknya jangan pernah pilih orang
seperti ini. Sekalipun dia ngasih uang ke kita !
b. Jika ada calon ngomong panjang lebar masalah
kesejahteraan rakyat, rakyat kecil, kaum miskin, atau istilah-istilah sepadan
lainnya, tapi dalam sejarah hidupnya tidak pernah ke sawah atau merasakan
bagaimana hidup prihatin, sebaiknya pikir ulang memilih orang-orang seperti
ini.
Saya tidak akan membuat kriteria
pemimpin idaman karena menurut agama yang kita yakini pasti kriteria kepemimpinan
itu sudah disebutkan dengan jelas. Dalam agama saya pun juga sudah jelas, apa
yang ada dalam Rosul Muhammad SAW adalah kriteria pemimpin yang sempurna. Jika
tidak ada semuanya, setidaknya jika ada calon pemimpin yang memiliki ciri-ciri
kepemimpinan Rosulullah di atas 50% maka saya akan memilihnya. Dan jika tidak
ada sama sekali masih ada hal lain yang bisa kita lakukan.
Lantas apa yang harus kita
lakukan saat kita tidak menemukan kriteria calon pemimpin ideal menurut versi
kita? Ada dua hal yang bisa kita lakukan menurut pendapat saya. PERTAMA jika
kita merasa mampu dan memiliki ketahanan yang mantap untuk bertahan pada
lingkungan yang busuk, saya sarankan masuklah partai mulai dari sekarang.
Berprestasilah agar petinggi partai segera melirik kita. Warnai partai dengan
nilai-nilai kebaikan yang selama ini kita yakini. Jangan pernah lelah untuk
berikhtiar memberikan tauladan. Partai apapun di negara ini secara konsepsi
sangat sempurna, hanya seringkali pelaku-pelaku di dalamnya busuk dalam
menerjemahkan nilai-nilai luhur dalam partai. Jadi silahkan masuk partai yang
anda yakini ideologinya sesuai dengan hati nurani.
KEDUA, jadilah pemerintah di
bidang kita masing-masing. Menjalankan peran pemerintah sebagai pelayan
masyarakat tidak harus menjadi pejabat atau petinggi negara. Ingat konsepsi
pemimpin itu adalah pelayan masyarakat. Jadi kalau memang berniat untuk
melayani masyarakat dalam arti luas, memberdayakan masyarakat, membantu
masyarakat, mendidik masyarakat dan fungsi-fungsi pemerintah lainnya kita tidak
harus menjadi wakil rakyat atau presiden yang dipilih melaui pileg atau
pilpres. Cukup menjalankan fungsi pemerintah di bidang kita masing-masing tanpa
harus secara institusi menjadi bagian mereka. Jadi masih banyak hal yang bisa
kita lakukan untuk negeri ini :D
Nice Mas, tambah ngefans sama sampean :))
BalasHapus